![]() |
Jenazah 5 korban yang tewas terpanggang saat di semayamkan di rumah duka. |
Kelima bocah malang itu bernama Fifi Ceria Nursicu Waruwu (10), Fince Ardila Waruwu (7), Firsan Nutrisari Waruwu (7), Firjan Henra Kurniawan Waruruwu (4), dan Firna Indah Melati Waruwu (2 )
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Selatan, Ilham Suhardi melalui Kabid Perencanaan dan Logistik Hotmatua Rambedan membenarkan peristiwa itu.
Kabar tersebut sesuai dengan laporan Camat Angkola Sangkunur, Mhd Thohir Parlindungan Pasaribu.
Menurut camat, pemilik rumah Yanuari Waruru mengaku rumahnya terbakar dan kelima korban meninggal saat ia ke gereja. Setelah pulang dari kegiatan gereja, ia mengetahui rumahnya terbakar dan melaporkan kejadian kepada kepala lingkungan III, Yashoki Mandofa.
Lokasi kejadian di Lingkungan III, Kelurahan Rianiate, Angkola Sangkunur sulit dijangkau kendaraan yang jaraknya sekitar lebih dua kilometer dari jalan umum. Daerah itu juga tidak terjangkau sinyal telepon selular.
Selain kelima korban jiwa, kebakaran tersebut juga menghanguskan dokumen kependudukan seperti KTP, KK, akta kelahiran anak, STNK, sepedamotor dan BPKB-nya, serta perlengkapan rumah lainnya yang ditaksir kerugian mencapai lebih dari Rp50 juta. Sejauh ini juga belum dapat dipastikan penyebab kebakaran tersebut.
Sementara informasi lain diperoleh sebelum kejadian Yanuari dan istrinya mengikuti kegiatan di gereja.
Sedangkan kelima bocah malang itu tinggal di rumah. Setelah beberapa jam mengikuti kegiatan di gereja, Yanuari dan istrinya pulang. Namun mereka melihat rumahnya sudah terbakar.
Sementara lima bocah malang yang mereka tinggal di rumah tidak kelihatan. Mengetahui itu Yanuar lalu melaporkan peristiwa tersebut kepada kepala lingkungan.
Selain kelima korban jiwa, kebakaran tersebut juga menghanguskan dokumen kependudukan seperti KTP, KK, akta kelahiran anak, STNK, sepedamotor dan BPKB-nya, serta perlengkapan rumah lainnya yang ditaksir kerugian mencapai lebih dari Rp50 juta. Sejauh ini juga belum dapat dipastikan penyebab kebakaran tersebut.
Sementara informasi lain diperoleh sebelum kejadian Yanuari dan istrinya mengikuti kegiatan di gereja.
Sedangkan kelima bocah malang itu tinggal di rumah. Setelah beberapa jam mengikuti kegiatan di gereja, Yanuari dan istrinya pulang. Namun mereka melihat rumahnya sudah terbakar.
Sementara lima bocah malang yang mereka tinggal di rumah tidak kelihatan. Mengetahui itu Yanuar lalu melaporkan peristiwa tersebut kepada kepala lingkungan.